Selama ini kita tahu bahwa Jepang adalah negara yang apa-apa serba mahal. Kalau produk seperti buah melon saja dijual kelewat mahal bagi ukuran dompet kita, apalagi harga tanah. Pasti akan sangat mahal.
Tapi berita ini benar adanya. Ada yang menjual tanahnya dengan harga Rp. 12.000,- per meter. Dimana? Di Yuni,
sebuah kota kecil yang terletak di pulau Hokkaido. Rupanya pemerintah
kota Yuni sedang mempromosikan tanah seluas 330 meter persegi di kota
mereka agar ada warga dari kota besar yang mau datang dan membeli
tanahnya. Mereka melakukan ini karena penduduk di kota Yuni, yang
sekarang tercatat hanya 5.900 jiwa, semakin hari semakin sedikit.
Dengan adanya promo ini, mereka berharap jumlah penduduk mereka
bertambah. Karena syaratnya adalah bagi mereka yang sudah membeli tanah
tersebut, mereka harus membangun rumah dan tinggal di dalamnya. Harga
tanah yang normal di kota Yuni sendiri adalah Rp. 600.000,- per meter.
Mau tahu berapa harga tanah di kota Tokyo? Harga tanah di distrik
Ginza yang terkenal dengan keramaiannya bisa mencapai Rp.
2.000.000.000,- (2 Miliar) per meternya!
Memang, tanah yang dijual murah bukan di kota besar, tapi
lumayanlah. Kalau kita beli, kan kita bisa berbangga dengan memiliki
tanah di Jepang, betul? Lagipula, kota Yuni mempunyai pemandangan indah
yang tidak kalah dengan kota-kota lainnya.
Jika dilihat sekilas, Jepang adalah negara yang paling sopan penduduknya. Kenapa? Karena mereka paling sering membungkuk. Entah itu meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan permisi, bahkan sampe berbicara di telepon pun orang jepang sampe membungkuk sedikit (padahal orang yang berbicara dengannya tidak bisa melihat dia).
Membungkuk (お辞儀, ojigi) adalah sebuah keharusan. Tradisi yang sudah harus diajarkan kepada anak-anak sejak balita. Ada beberapa jenis cara membungkuk, mari kita pelajari satu per satu...
1. Mengangguk Pelan, 5 Derajat:
Ini hanya anggukan kecil kepala kamu. Cara anggukan ini lebih ditujukan jika kamu bertemu dengan teman lama, tetangga, atau keluarga dekat. Oh ya, kalau kamu orang yang berpangkat tinggi (seperti Perdana Menteri atau Boss Yakuza), kamu juga bisa mengangguk pelan seperti ini kepada orang-orang yang membungkuk ke kamu. Ini artinya orang lain-lah yang harus lebih menghormati kamu, kamu cukup mengangguk pelan saja untuk menerima penghormatannya.
2. Membungkuk Salam (Eshaku / 会釈), 15 Derajat:
Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah kamu kenal di kantor atau kepada orang-orang yang kamu tahu tapi tidak terlalu kenal.
3. Membungkuk Hormat (Keirei / 敬礼), 30 derajat:
Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kamu kepada boss di kantor, kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua.
4. Membungkuk Hormat Tertinggi (Sai-keirei / 最敬礼), 45 derajat:
Ini adalah cara membungkuk yang mempunyai arti sangat dalam. Ini adalah cara kamu menunjukkan rasa bersalah kamu yang sangat dalam. Ini adalah cara kamu meminta maaf kalau kamu melakukan kesalahan besar. Atau bisa juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya.
5. Membungkuk Berlutut:
Kamu tidak akan terlalu sering melihat orang membungkuk seperti ini di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang amat sangat dalam artinya. Orang akan berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ini juga cara orang-orang menghormati Kaisar di jaman dulu.
Intinya, semakin kamu menghormati orang tersebut, semakin dalam bungkukan kamu. Semakin besar perasaan bersalah kamu kepada seseorang, semakin dalam pula bungkukan kamu. Orang Jepang memang dikenal paling sering meminta maaf.
Mungkin karena meminta maaf berarti mengakui kegagalan sendiri atau mengaku bersalah, kita tampak enggan untuk meminta maaf sebelum terbukti siapa yang melakukan kesalahan. Tapi di Jepang, kata "egoisme" tidak ada tempat untuk berkembang. Di Jepang, meminta maaf dianggap sebagai kewajiban, meskipun belum tentu kamu yang salah. Permintaan maaf menunjukkan bahwa seseorang rela bertanggung jawab dan menghindari menyalahkan orang lain.
Semakin tinggi jabatan seseorang, maka dia harus semakin berani meminta maaf jika dia atau anak buahnya melakukan kesalahan. Makanya tidak heran jika banyak pejabat pemerintahan, seperti walikota, gubernur, menteri dan perdana menteri sekalipun yang membungkuk meminta maaf kepada publik dan akhirnya memilih mengundurkan diri daripada malu dibicarakan orang -- sesuatu yang amat sangat jarang kita lihat di Indonesia.
Pernahkah kamu merasa tidak sabaran menunggu lift di mall atau kantor?
Kalau kamu berada di perkantoran Hankyu Umeda, Osaka, mungkin kamu tidak akan menunggu terlalu lama. Karena disana telah dipasang 5 lift raksasa yang masing-masing mampu mengangkut 80 orang sekaligus!
Seberapa banyak sih 80 orang?
Kalo kamu masih sekolah, coba kamu hitung ada berapa orang di kelasmu. Kalo kamu sudah bekerja, coba hitung ada berapa orang di kantormu. Semuanya pasti bisa masuk ke dalam lift ini.
Dengan panjang 3,4 meter serta lebar 2,8 meter dan tinggi 2,6 meter, lift ini mampu mengangkut beban lebih dari 5.250 kg sekali naik. Jika setiap orang mempunyai berat rata-rata 65 kg, maka lift buatan Mitsubishi Electric ini jelas mampu membawa 80 orang sekaligus dengan mudah.
Dan jika kelima lift tersebut beroperasi, maka 400 orang akan naik-turun gedung Hankyu Umeda setiap beberapa menit sekali. Wow.
Satu lagi, megaproyek ambisius orang Jepang.
Obayashi Corp, sebuah perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Tokyo, mengatakan bahwa mereka bisa membangun lift tertinggi di dunia, yang menghubungkan bumi dengan bulan!
Setelah selesai membangun menara tertinggi di Jepang, Tokyo Sky Tree, pihak Obayashi mengklaim bahwa mereka sanggup dan akan membangun lift setinggi 96.000 kilometer ke atas awan, menembus lapisan atmosfer bumi.
Para ahli di Obayashi telah menghitung segala macam resiko, mulai dari kondisi cuaca, arah mata angin, badai topan, gempa bumi dan rancangan konstruksi, semuanya mengatakan bahwa rencana megaproyek ini bisa terlaksana. Bahan yang akan digunakan adalah carbon nanotube yang kualitasnya 20 kali lipat lebih kuat dari besi baja.
Lift tersebut akan mampu mengangkut 30 orang ke puncak teratas dalam waktu kurang lebih 3 minggu, dengan laju kecepatan mencapai 200 kilometer per jam.
"Kita sudah lama memimpikan jembatan yang menghubungkan bumi dengan bulan," kata Satomi Katsuyama, salah seorang kepala proyek di Obayashi Corp. "Dan kita tidak akan membangunnya di bumi, melainkan langsung di luar angkasa."
Tapi bukan dalam waktu dekat ini, melainkan pada tahun 2050. Kenapa 2050? Karena memang uangnya belum ada. Menurut ilmuwan NASA, Bradley Carl Edwards, yang juga setuju kalau megaproyek ini sangat mungkin bisa terwujud, mengatakan bahwa biaya yang diperlukan mungkin akan mencapai lebih dari Rp. 100.000.000.000.000,- (100 triliun rupiah). Wow.
Lift angkasa ini, jika benar dibuat, maka bisa memangkas biaya perjalanan roket ke bulan serta membawa banyak orang ke dunia pariwisata yang baru.
Desember adalah bulan dimana warna perak dan emas berkilauan, serta pohon-pohon dihiasi dengan segala macam pernak-pernik yang cantik. Sebuah toko perhiasan di Tokyo, Ginza Tanaka, menjual Pohon Natal Emas Disney untuk menyambut dan merayakan natal. Kamu bisa membayar uang sebesar 350 juta yen atau sekitar Rp. 40 miliar untuk membawa pohon natal emas ini pulang ke rumah.
Dibuat berkat kerjasama dengan Walt Disney Jepang juga dalam rangka memperingati ulang tahun Walt Disney yang ke-110, pohon natal yang terbuat dari 40 kg emas ini mempunyai tinggi sekitar 2,4 meter dan berdiameter 1,2 meter. Setiap sisinya dihiasi dengan 50 karakter Disney yang mewah mulai dari Miki Tikus, Mini Tikus, Gufi, Donal Bebek, Tinker Bell hingga Cinderella, yang kesemuanya terbuat dari emas murni.
Tak peduli negara mana yang menjadi rumahmu, akan selalu ada momen-momen disaat kamu merasa seperti penduduk asli disana. Bagaimana dengan Jepang? Apa yang membuat para warga di Jepang merasa mereka sejati orang Jepang? Navi News melakukan survei terhadap 1000 penduduk di negeri sakura dan membuat mereka menceritakan mengenai momen disaat mereka merasa seperti orang Jepang yang sesungguhnya. Berikut hasilnya.
Saat perjalanan:
- Saya tidak bisa tidur di kasur-kasur hotel, tetapi saya bisa dengan cepat terlelap diatas tatami dan futon. (Laki-laki, 31)
- Saat saya singgah di hotel, saya sering mengonsumsi nasi dan sup miso untuk sarapan. (Perempuan, 29)
- Saat saya menggunakan onsen. (Laki-laki, 28)
- Saat saya menunggu di sebuah antrian tanpa mengeluh. (Perempuan, 31)
Saat makan:
- Saat saya mengonsumsi Tamago-kake-gohan (nasi dengan telur mentah diatasnya) (Laki-laki, 53)
- Saat saya menaruh natto diatas nasi. (Perempuan, 24)
- Saat saya menikmati suasana dengan semangkuk Chazuke (nasi dengan teh hijau dituang diatasnya. (Laki-laki, 45)
- Saat saya meminum sake panas Jepang. (Laki-laki, 24)
Saat pada sebuah acara:
- Saat saya menikmati momen bermekarannya bunga cherry bersama orang-orang. (Perempuan, 23)
- Saat saya memakan mochi di hari tahun baru. (Perempuan, 24)
- Saat saya gembira mengetahui bahwa Jepang memenangkan medali pada kejuaraan Olympics, atau saat ada pemenang Nobel Prize dari Jepang. (Perempuan, 30)
Kehidupan sehari-hari:
- Saat saya kesal ketika keretanya tidak tiba tepat waktu. (Perempuan, 27)
- Saat saya masuk kedalam bak mandi dan mendesah, "Ah." (Laki-laki, 53)
- Saat saya meminum air langsung dari kerannya. (Perempuan, 39)
- Saat saya membeli pasta dari toko dan kasirnya bertanya, "Apa kau ingin menggunakan garpu atau sumpit?" saya selalu menjawab, "Sumpit." (Perempuan, 31)
- Saat saya marah ketika toiletnya tidak mempunyai fungsi bidet. (Perempuan, 23)
Saat komunikasi:
- Disaat saya sedang menghadapi situasi yang rumit, saya tidak pernah lepas kendali dan tetap menyimpan perasaan saya sendiri. (Perempuan, 24)
- Saat saya kesal dengan orang-orang yang tidak bisa membaca situasi. (Perempuan, 30)
- Saat saya mengucapkan kata-kata seperti "Yoroshiku onegai shimasu," "Otsukare sama," dan "Okagesamade." (Perempuan, 23)
- Saat saya membungkuk ketika menggunakan telepon. (Laki-laki, 25)
Lain-lain:
- Saat saya berpikir anjing jenis Shiba Inu adalah yang paling lucu. (Perempuan, 35)
Bagaimana denganmu? Apa yang membuatmu merasa seperti penduduk/warga yang asli lahir di Indonesia?